JAKARTA – PT Agincourt Resources, perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe berkomitmen untuk merehabilitasi semua area yang digunakan untuk operasional tambang dalam keadaan aman, stabil dan produktif.

Tim Duffy, Presiden Direktur Agincourt, mengatakan
tujuan jangka panjang dari strategi rehabilitasi secara umum adalah kondisi stabil hutan tropis.
Pada 2015, Tambang Emas Martabe melanjutkan keberhasilan performa kinerja dalam berbagai aspek seperti lingkungan, sosial, keselamatan kerja, kepatuhan pada peraturan dan standar teknis.

“Kinerja pengelolaan lingkungan kami juga kuat selama 2015. Tambang Emas Martabe mendapatkan peringkat Biru dalam program penilaian lingkungan PROPER, yang berarti kepatuhan penuh dengan semua peraturan dan perizinan lingkungan,” ungkap Duffy.

Agincourt dalam laporan keberlanjutan 2015, Kamis, menyebutkan selama 2015, total 2,3 hektar lahan yang digunakan operasional tambang direhabilitasi, sehingga mencapai total 12,1 hektar. Total pembibitan 6.272 pohon dengan sisa yang harus ditanam 4.971 bibit pohon saat penutupan tambang.

Menurut Duffy, Agincourt memahami pentingnya pembangunan berkelanjutan bagi keberhasilan perseroan sebagai perusahaan tambang dan adanya kebutuhan untuk melibatkan dan terus mempertahankan dukungan dari banyak pemangku kepentingan. “Tujuan kami adalah untuk mempertemukan praktik pengelolaan terbaik di industri tambang mineral dengan hasil-hasil berkelanjutan di Tambang Emas Martabe,” ungkap dia.

Menjelang akhir 2015, Agincourt Resources memiliki 709 karyawan yang bekerja di lokasi Tambang Emas Martabe dan 26 karyawan di kantor Jakarta. Dan tambahan 1.241 karyawan kontraktor yang bekerja di lokasi tambang. Perusahaan juga berkomitmen untuk membuka peluang kerja kepada masyarakat lokal dan lebih dari 68% dari total pekerja (1.355 karyawan PT Agincourt Resources dan kontraktor) merupakan tenaga kerja lokal.

Berdasarkan konsultasi dengan pemangku kepentingan, studi khusus, dan studi banding di industri pertambangan, Agincourt menargetkan enam bidang utama untuk memberikan dukungan kepada masyarakat lokal kami, termasuk kesehatan, pendidikan, pertanian, infrastruktur publik, bisnis lokal dan pembangunan ekonomi, dan identitas sosial dan budaya.
“Pada 2015, kami menghabiskan US$ 1,26 juta pada program pengembangan masyarakat,” tandas Duffy.(AT)