JAKARTAPT Adaro Energy Tbk (ADRO), emiten pertambangan, telah menuntaskan proses akuisisi tujuh perusahaan batu bara milik BHP Billiton di Kalimantan senilai total US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,62 triliun.

“Pembelian dan pengambilalihan seluruh saham BHP Minerals Holding Pty Ltd dan BHP Minerals Asia Pacific Pty, Ltd pada tujuh perusahaan tambang telah terlaksana dengan telah terpenuhinya persyaratan dalam share sale agreement,” ujar Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan Adaro, akhir pekan lalu.

Kegiatan penambangan batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Adaro saat ini memiliki 25% pada tujuh  perusahaan tambang BHP di Kalimantan, yakni, PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal,  PT Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal. Dengan mengakuisisi seluruh perusahaan tersebut, Adaro nantinya menguasai 100% perusahaan tersebut.

Pada semester I 2016, Adaro mencatat pendapatan US$1,17 miliar, turun 16% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan pendapatan disebabkan turunnya harga jual rata-rata sebesar 17%. Sementara itu, volume penjualan relatif, yakni 27,1 juta metrik ton (MT).

Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro, sebelumnya mengatakan tetap optimistis penurunan pasar saat ini bersifat siklikal dan fundamental jangka panjang batu bara tetap kokoh.

“Kami optimistis terhadap prospek di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya karena negara-negara ini akan terus bergantung pada batu bara untuk menjadi bahan bakar yang memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat,” kata dia.(AT)