JAKARTA – Program Indonesia Terang (PIT) yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diproyeksikan membutuhkan dana mencapai Rp 100 triliun.

Maritje Hutapea, Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM, mengatakan dana tersebut untuk mengembangkan pembangkit listrik yang diprioritaskan berbasis energi terbarukan yang tersedia di wilayah setempat. PIT ditargetkan dapat melistriki 12.659 desa pada 2020.

“Targetnya 1.000 MW dengan total dana Rp 100 triliun. Dananya bisa berasal dari swasta, lembaga donor, CSR, APBN,” kata Maritje kepada Dunia Energi, Rabu (20/7).

Menurut Maritje, nantinya investor akan membangun pembangkit listrik dan dijual kepada perusahaan  yang  dibentuk sebagai pengelola. Saat ini, Kementerian ESDM sedang melakukan koordinasi, identifikasi, dan lain-lain.

“Perusahaan pengelola tersebut memiliki fungsi seperti yang dilaksanakan PLN,” tukasnya.

Maritje mengatakan Program Indonesia Terang di dikembangkan di daerah-daerah terisolasi/terpencil dimana daerah tersebut masih sulit dijangkau jaringan PT PLN (Persero) dalam waktu yang lama, yang tidak tersambung ke jaringan PLN.

“Diawali di enam provinsi di Indonesia bagian Timur yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat,” tandas Maritje.(RA)