JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan kegiatan pengeboran di Blok Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur tetap berjalan setelah transfer pengalihan pengelolaan dari PT Total EP Indonesie dan Inpex Corporation pada 2017.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengungkapkan untuk 2016 persiapan transisi sudah berjalan baik, dan persiapan selanjutnya adalah memastikan tidak terjadi decline. “Pasti kegiatannya drilling dan work over itu untuk mengejar agar tidak decline. Target kita sekitar 100 sumur itu mengikuti apa yang biasa dilakukan Total dan Inpex,” ujar Syamsu.

Menurut Syamsu, Pertamina siap mengalokasikan dana agar produksi di Blok Mahakam tetap terjaga karena belum adanya kepastian keikutsertaan Total dan Inpex dalam pengelolaan pasca 2017.
“Kita (Pertamina) bersedia. Kalau perlu sekian ratus juta atau milliar dolar AS kita siapkan,” tegasnya.

Total dan Inpex hingga saat ini belum menyatakan sikap resminya apakah akan ikut ambil bagian mengelola 30% saham yang ditawarkan untuk pengelolaan Blok Mahakam.

Syamsu mengatakan selama ini diskusi transisi dengan Total dan Inpex hanya sebatas transfer knowledge dan sumber daya manusia. “Pandangan kita terhadap PSC kan berbeda. Tapi mungkin mereka concern masalah komersial dan keekonomiannya,” katanya.
Syamsu mengaku belum bisa memastikan total jumlah sumur yang akan di bor, namun produksiĀ  tidak bisa ditentukan hanya dari jumlah sumur yang di bor saat ini. Untuk itu, Pertamina dan tim transisi masih melakukan kajian mendalam guna mengambil langkah strategis dalam menjaga performa blok Mahakam.
“Intinya produksi harus dijaga, masalah sumur dan penyebarannya kita tunggu evaluasi,” tandas Syamsu.(RI)