JAKARTA – Pemerintah memulai groundbreaking proyek pembangunan 24.000 sambungan gas rumah tangga untuk 14 kelurahan di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pembangunan yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan menambah jumlah sambungan saat ini 2016 sebanyak 2.900 jaringan gas di Kelurahan Kali Rungkut dan Rungkut Kidul.

“Kita berkejaran dengan waktu untuk mempercepat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi karena cadangan minyak kita semakin menipis, hanya mampu bertahan sekitar 13 tahun, sementara cadangan gas kita masih cukup banyak. Penggunaan gas jauh lebih menguntungkan, baik secara ekonomi, lingkungan, maupun bagi masyarakat,” ujar Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Surabaya, Senin (2/5).

Pada pada 29 Februari 2016, dalam Penandatanganan Kontrak Kegiatan Strategis Tahap III Tahun Anggaran 2016 Kementerian ESDM, pemerintah menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) untuk mengerjakan proyek senilai kontrak Rp285,21 miliar tersebut dengan sambungan pipanya sepanjang 167.506 meter.

Tri Rismaharini, Walikota Surabaya, menambahkan masyarakat Kota Surabaya telah merasakan manfaat jaringan gas yang dibangun pemerintah. “Harga lebih murah, lebih bersih, dan pasokannya lebih terjamin, serta lebih aman dalam penggunaannya oleh masyarakat,” jelas Risma.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN, mengatakan untuk di Surabaya, pelanggan atau pemanfaat gas bumi dari PGN mencakup 14.955 rumah tangga, 192 pelanggan komersil (rumah sakit, restoran, hotel, mal), 142 usaha kecil menengah, serta 163 industri.(RA)