JAKARTA – PT PLN (Persero) menargetkan hingga akhir 2016, proyek pembangunan pembangkit lima unit pembangkit listrik berkapasitas total 296 megawatt (MW) di Kalimantan tuntas. Salah satu pembangkit, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang akan mulai beroperasi pada akhir Mei.

“Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan pastinya akan memerlukan waktu, namun kami akan berusaha untuk mempercepat pengerjaannya. Kami juga minta dukungan dan bantuan dari stake holder terkait serta pemda setempat dalam rangka proses percepatan pembangunan,” ujar Agung Murdifi, Senior Manager Public Relation PLN, Senin (2/5).

Selain PLTU Ketapang (2x10MW), tahun ini PLN menargetkan untuk merampungkan pembangunan PLTU Sintang (3x7MW), PLTG/MG MPP Kalbar (100MW), PLTU Parit Baru FTP1 (2x50MW), serta PLTU Pantai Kurakura (2×27,5 MW).

Pada awal Mei ini, di Kalimantan Barat, PLN tengah melakukan persiapan untuk mengoperasikan satu unit PLTU Ketapang. Saat ini PLTU ini telah berhasil sinkron ke sistem Ketapang dan siap memasuki tahapan tes selanjutnya yaitu Reliability Run pada pertengahan Mei ini. Salah satu unit pembangkit ini diperkirakan akan beroperasi memasok listrik ke pelanggan pada akhir Mei mendatang. Sedangkan mesin lainnya akan siap beroperasi pada Agustus 2016.

Tambahan pasokan daya tersebut akan menggantikan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sukaharja yang saat ini memasok pelanggan di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

“Dengan beroperasinya PLTU ini, maka PLN mampu melakukan efisiensi Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik. Apabila PLTU Ketapang beroperasi penuh selama satu tahun, PLN mampu menghemat BPP mencapai Rp92 miliar selama setahun, ini adalah bentuk efisiensi yang kami lakukan,” klaim Agung.

Dari jumlah total pelanggan di Wilayah Kalimantan Barat yakni 932.869 Pelanggan, PLN Area Ketapang menyumbang 10% pelangganatau mencapai 94.564 pelanggan,Daya mampu sistem di Ketapang saat ini adalah 26 MW dengan beban puncak 31 MW. Untuk itu, kehadiran PLTU Ketapang ini akan menutupi defisit sistem isolated ketapang dan sekitarnya.Untuk memperkuat kelistrikan di Kalimantan, PLN juga telah merencanakan sejumlah pembangunan sejumlah pembangkit, transmisi dan gardu induk hingga 2024.(AT)