JAKARTA – Hingga akhir tahun 2015 rasio elektrifikasi di Jawa Barat baru sekitar 94%. Pasalnya, masih ada sebagian daerah selatan Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, yang belum menikmati listrik.

 

Agung Murdifi, Manajer Senior Public Relations PT PLN (Persero), menegaskan PLN menargetkan pada akhir 2018 rasio elektrifikasi Jawa Barat bisa mencapai 100%. Untuk mencapai target tersebut, PLN menggalakkan program pemasaran listrik keliling untuk menjangkau daerah-daerah yang belum dialiri listrik.

“Di daerah Garut misalnya, pemasaran listrik dari rumah ke rumah masih rutin dilakukan petugas PLN setiap seminggu sekali. Hal ini mengantisipasi warga yang belum memiliki akses telepon maupun internet untuk mengajukan pasang baru listrik,” kata Agung dalam keterangan resminya.

Sepanjang 2015, ada 1.365 pelanggan yang mendaftar melalui program pemasaran keliling, dengan rincian 571 pelanggan di wilayah Leles, 438 di Garut Kota, 150 di Cibatu, dan 206 di Cikajang. Berdasarkan data PLN Distribusi Jawa Barat, dari sekitar satu juta pelanggan yang mengajukan pemasangan listrik pada tahun 2015, 95 % di antaranya melakukan pendaftaran melalui Contact Center 123 dan website PLN www.pln.co.id.

Sehingga, hanya sekitar 5% yang masih mendaftar secara manual melalui loket pelayanan PLN, melalui program Listrik Pedesaan, termasuk melalui program pemasaran keliling. Tidak hanya memasarkan listrik untuk pasang baru dan perubahan daya, dalam program ini tim PLN juga membawa misi mengedukasi masyarakat mengenai berbagai hal, seperti keselamatan ketenagalistrikan, tips menghemat listrik, waspada penipuan mengatasnamakan PLN, serta Call Center 123 sebagai pusat informasi dan pintu transaksi PLN.

Selain door to door, pemasaran pun biasanya dilakukan dengan memasang tenda di dekat pusat keramaian desa maupun mengundang warga dan perangkat desa untuk berkomunikasi di bale warga atau kantor kelurahan/desa. Seperti yang dilaksanakan di daerah Tasikmalaya, Majalaya, Cimahi, Cianjur, dan Karawang.(RA)