JAKARTA – PT Total E&P Indonesie pada tiga bulan pertama 2016 mencatat produksi gas 1,7 miliar kaki kubik per hari (BCFD) atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 1,5 BCFD.

Arividya Noviyanto, Vice President of Human Resources General Service and Communication Total E&P, mengatakan produksi hingga saat ini masih bagus, sehingga target 1,5 BCFD diyakini bisa tercapai.

“Januari sampai Maret atau sampai minggu lalu, kami masih 1,75 BCFD dan masih diatas target kita,” kata Arividya di Jakarta, Senin (25/4).

Menurut dia, sebenarnya secara umum kinerja produksi Total cenderung berkurang karena sumur yang harus dibor berkurang. Hal ini sebagai dampak dari anjloknya harga minyak dunia.

“Tahun ini kita bor 36 sumur, turun dibanding tahun lalu yang mencapai 107 sumur. Kita sesuaikan dengan keekonomian dari sumber-sumber tersebut,” kata Arividya.

Arividya menambahkan, meskipun mengalami penurunan jumlah sumur yang di bor, jika dilihat dari sisi  efisiensi dan keseluruhan justru membaik. Total masih tetap bisa memberikan pasokan gas ke domestik yang cukup besar.

“Kita supply kurang lebih 30%, yang terbesar tentunya ke Kalimantan Industrial Estate, Pupuk Kaltim, metanol, dan yang lainnya,” tandasnya.

Total E&P merupakan operator Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kontrak Blok Mahakam akan habis pada Desember 2017 dan pengelolaannya akan dilanjutkan oleh PT Pertamina (Persero).(RI)