NEW YORK – Laporan kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia tentang pembekuan produksi mendorong harga minyak menggapai level tertinggi sejak November 2015. Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Mei harganya naik US$1,81 dan ditutup di level US$42,17 per barel di New York Mercantile Exchange, Selasa (Rabu pagi WIB). Di London, minyak mentah Brent, yang menjadi patokan Eropa, untuk pengiriman Juni ditutup di level US$44,69 per barel atau naik US$1,86 dibanding penutupan Senin.

Harga minyak jatuh dari sekitar US$115 per barel pada Juni 2014 menjadi di bawah US$30 per barel pada Februari 2016.

Harga minyak terus bergerak positif pada pekan ini di tengah spekulasi pertemuan produsen OPEC dan non-OPEC pada Minggu (17/4) di Doha, Qatar akan menghasilkan kebijakan untuk mengurangi kelebihan minyak global, seperti dikutip AFP.

Menurut laporan kantor berita Rusia, Interfax pada Selasa yang mengutip informasi sumber diplomatik di Doha, Moskow dan Riyadh telah mencapai satu konsensus mengenai pembekuan produksi minyak,

Mike Lynch dari Strategic Energy & Economic Research, mengatakan reli Selasa didorong spekulasi Doha dan perasaan umum pasar bahwa harga telah mencapai posisi terendah.”Saya pikir orang-orang sedang menunggu pertemuan Doha, tapi saya sejujurnya berpikir mereka berlebihan,” katanya.

Jasper Lawler, analis CMC Markets, mengatakan perjanjian Doha secara teoritis ada di tempat sejak 16 Februari. Rincian kuota dan keterlibatan negara-negara lain, terutama Iran, juga belum terpecahkan. Anggota penting OPEC, Iran, telah meningkatkan produksi sejak sanksi terkait nuklir dicabut pada Januari dan telah memberikan sinyalemen tidak akan bergabung dengan seruan pembekuan.(AT)