JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memastikan proses transisi Blok Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur dari PT Total E&P Indonesie masih  berjalan lancar dan akan sesuai target. Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan untuk memastikan transisi berjalan baik telah dibentuk tim transisi yang terdiri berbagai stakeholder.

“Pertamina dan pemerintah sudah membentuk tim transisi yang terdiri dari Pertamina, Ditjen Migas Kementerian ESDM, SKK Migas dan Total E&P,” kata dia di Jakarta, Selasa (12/4).

Sebagaimana keputusan pemerintah melalui Menteri ESDM pada 14 April 2015,

Pertamina ditunjuk pemerintah untuk mengelola Wilayah Kerja Mahakam pasca berakhirnya kontrak pada 2017 berdasarkan Keputusan Menteri ESDM pada 14 April 2015. Pemerintah mempercayakan 100% hak partisipasi (participating interest) kepada Pertamina. Selanjutnya, Pertamina dapat bermitra dengan kontraktor saat ini, yaitu Total E&P Indonesie dan INPEX Corporation dengan total pengalihan hak partisipasi maksimal 30%.

Pertamina, lanjut Syamsu, juga menyusun tim sendiri, membahas subservice, procurement dan tim khusus untuk membahas kontrak gas alam cair (LNG). Tim transisi diketuai Boyke Pardede, mantan General Manager PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore. Boyke dinilai sosok yang pas untuk melakukan kajian mendalam di Blok Mahakam. Selain memiliki pengalaman dalam mengelola lapangan lepas pantai, Boyke juga pernah bekerja di Total E&P.

“Mekanisme transisi tidak akan berbeda jauh dengan  WMO dan ONWJ. Yang terpenting kami memastikan hingga saat ini Blok Mahakam masih berjalan sesuai target,” tandas Syamsu.(RI)