JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2015 sebesar Rp2,21 triliun atau 42,41% dari laba bersih tahun lalu sekitar Rp5,21 triliun atau US$401,19 juta (kurs Rp13.000). Sisanya, Rp3,21 triliun laba bersih dialokasikan untuk memperkuat modal perseroan.

“Dalam rangka meningkatkan kinerja, perseroan menganggarkan dana belanja modal sebesar US$500 juta. Dana sebesar itu diambil dari kas perseroan yang saat ini sekitar US$700 juta,” ujar Nusantara Suyono, Direktur PGN Nusantara Suyono usai RUPST di Jakarta, Jumat malam. (8/4).

Dividen PGN pada tahun buku 2015, turun 37% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,51 triliun. Penurunan dividen disebabkan turunnya laba bersih dibanding raihan 2014 yang mencapai US$ 722,75 juta.

RUPST juga menyepakati untuk menetapkan susunan komisaris dan direksi baru. Susunan komisaris PGN yakni terdiri dari Fajar Harry Sampurno sebagai komisaris utama.Sementara posisi komisaris dijabat oleh Tirta Hidayat, Mohammad Ikhsan, Kiswodarmawan, IGN Wiratmaja Puja, Paiman Rahardjo. Sedangkan susunan direksi terdiri dari, Hendi Prio Santoso sebagai direktur utama, dan didampingi lima direktur lainnya, yakni M. Wahid Sutopo, Dilo Seno Widagdo, Hendi Kusnadi, Nusantara Suyono, Dani Praditya.

Hendi Prio Santoso mengatakan untuk semakin mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, pada 2016 PGN akan terus mengambil insiatif membangun dan mengembangkan infrastruktur ke berbagai segmen pelanggan.”Hingga tahun 2019, PGN menargetkan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 1.680 km,” katanya.

Proyek pembangunan pipa gas bumi itu akan tersebar di berbagai daerah antara lain proyek pipa transmisi “open access” Duri-Dumai-Medan, Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.

“Pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang. Karena itu, PGN akan terus mengambil inisiatif dan terobosan yang memungkinan gas bumi semakin berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” kata Hendi.(RA)