JAKARTA – Proyek gas Jimbaran Tiung Biru tidak lama lagi akan segera memasuki tahap groundbreaking. Selain ditargetkan memproduksi gas dalam jumlah besar yang bisa mendukung produksi gas nasional, proyek lanjutan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dari proyek Banyu Urip yang sudah mendekati rampung.

“Ada sekitar 20.000 pekerja di Lapangan Banyu Urip, tapi perlahan akan berkurang seiring dengan hampir rampungnya pekerjaan proyek,” kata Adriansyah, Direktur Utama Pertamina EP Cepu.

Adriansyah mengungkapkan pengurangan pekerja di Banyu Urip akan dilakukan secara bertahap hingga proyek selesai yang dijadwalkan selesai pada akhir 2016. “Perlahan otomatis para tenaga lokal akan hilang pekerjaankarena memang sudah kontraknya demikian,” tambahnya.

Proyek JBT diharapkan mampu menjadi tempat berlabuh selanjutnya bagi para pekerja kontrak di Banyu Urip. Pertamina EP Cepu juga telah berkoordinasi dengan pemda setempat agar para tenaga lokal bisa terus mendapatkan pekerjaan.

“Kita juga terus berkomunikasi dengan pemda yang meminta agar masalahtenaga kerja yang bisa jadi shock sosial ini bisa sama-sama diatasi,” ungkapnya.

Meski demikian Adriansyah mengakui tidak semua bekas pekerja bisa beralih ke JTB. “Tidak akan bisa terserap 100% karena itu kita carikan jalan keliardengan memberi pelatihan, siapa tahu bisa bekerja di proyek lainnya,” tandas Adriansyah.(RI)