JAKARTA – PT PLN (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) saat ini intensif melakukan pembahasan penyaluran gas bumi ke lokasi-lokasi pembangkit PLN. Pembahasan tersebut antara lain mengenai kelangsungan penyaluran gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar yang dioperasikan PT Pembangkitan Jawa-Bali.

Heri Yusup, Sekretaris Perusahaan PGN, mengatakan keberadaan pembangkit listrik Muara Tawar sangat penting karena menjadi salah satu sumber kelistrikan yang utama bagi sistem kelistrikan di Jawa–Bali.

“PGN dan PLN secara serius membahas tidak hanya mengenai keberlanjutan pasokan gas saja, termasuk juga hal-hal teknis seperti kebutuhan volume gas untuk menyesuaikan dengan pola kebutuhan pembangkit PLN yang secara tahunan kebutuhannya terus bertambah,” kata Heri, Jumat (8/4).

Pada awal April 2016, PGN dan PLN menandatangani kesepakatan bersama penyaluran gas bumi ke pembangkit listrik Muara Tawar. Kesepakatan bersama itu seiring kontrak lama pengaliran gas bumi PGN ke Muara Tawar telah berakhir pada 31 Maret 2016.

“Dengan adanya kesepakatan bersama ini penyaluran gas tetap dilakukan oleh PGN ke Pembangkit Listrik PLN di Muara Tawar,” katanya.

Heri mengatakan realisasi penyaluran gas ke pembangkit menyesuaikan dengan kebutuhan listrik PLN. Saat ini penyaluran gas ke pembangkit listrik Muara Tawar telah kembali ke level volume sebagaimana realisasi penyaluran pada 2015.

“PGN sangat berkomitmen untuk mendukung kepentingan penyediaan listrik nasional bagi PLN termasuk dukungan penuh untuk program 35.000 MW,” tandasnya.(RA)