JAKARTA – PT Elnusa Tbk (ELSA), emiten penyedia jasa energi terintegrasi, membeli satu unit kapal seismik yang akan digunakan untuk survei marine seismik dalam mendukung kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas) nasional. Syamsurizal, Direktur Utama Elnusa, mengatakan perseroan merupakan satu-satunya aset nasional yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang jasa migas terintegrasi, untuk mengerjakan dan mengembangkan marine seismic di Indonesia.

“Kami siap mendukung penuh program Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral untuk mengembalikan Indonesia sebagai eksportir migas yang signifikan berkontribusi pada pendapatan negara,” kata dia, Senin (4/4).

Kapal seismik yang dibeli Elnusa, perusahaan yang masih terafiliasi dengan PT Pertamina (Persero), merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan iklim industri migas nasional, terlebih dengan pemenuhan regulasi kandungan lokal dan asas cabotage, dipercaya dapat mendukung pengembangan bisnis dan kesempatan perusahaan nasional untuk berkontribusi di pasar domestik. Selain untuk seismik, kapal yang dibeli elnusa memenuhi spesifikasi maritime, sehingga dapat dipergunakan juga untuk survei geologi dan geofisika, survei lingkungan dan perikanan, dan kegiatan penunjang kelautan lainnya.

Pada tahun ini, manajemen Elnusa memproyeksikan kinerja perseroan akan positif kendati industri migas mengalami gejolak, terutama  karena pelemahan harga minyak mentah. Elnusa hingga awal 2016 telah memiliki kontrak sebesar Rp5,6 triliun dan akan direalisasikan sebesar Rp3 triliun tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, Elnusa mencatat penurunan pendapatan 10,56% menjadi Rp 3,77 triliun dibanding 2014 yang mencetak pendapatan Rp 4,22 triliun. Penurunan pendapatan terjadi pada semua segmen usaha, yakni jasa hulu minyak dan gas (migas) terintegrasi, jasa penunjang migas dan jasa distribusi dan logistik energi, baik untuk pihak ketiga maupun pihak berelasi.

Seiring penurunan pendapatan, laba bersih Elnusa membukukan laba bersih Rp 375,36 miliar sepanjang tahun lalu, turun 8,28% dibanding realisasi 2014 sebesar Rp 425,78 miliar.(AT)