JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan biogas akan menjadi salah satu energi baru terbarukan (EBT) yang bisa diandalkan. Apalagi, potensi biogas sangat besar karena sumber energi biogas bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti limbah peternakan, limbah pertanian, limbah perairan, industri hingga limbah organik.

“Ini peluang bagus untuk dikembangkan,  apalagi Indonesia memiliki semua bahan bakunya,” kata Halim Kalla, Wakil Ketua Kadin Bidang Energi Baru Terbarukan dan Lingkungan pada Biogas Indonesia Forum 2016 di Jakarta (23/3).

Menurut Halim, banyak limbah pertanian dan industri lainnya yang belum diolah secara maksimal. Salah satu contoh,  dari 800 palm mils on POME hanya 5% yang dikembangkan untuk energi baru terbarukan.

Untuk mengembangkan biogas, pelaku usaha meminta dukungan pemerintah. Hal tersebut agar biogas mampu mengambil bagian dalam mengejar target 23% bauran energi dari EBT pada 2025.

“Biogas juga mau ambil bagian, kita (pengusaha) perlu perhatian pemerintah, seperti regulasi, kemudahan dalam pajak serta impor,” kata Trio Cadys, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Biogas Indonesia.

Trio mengatakan impor masih perlu dilakukan untuk menunjang teknologi pengembangan biogas. “Untuk mesin belum bisa diproduksi di dalam negeri, jadi kemudahan pajak dan impor juga sangat dibutuhkan,” tandas Trio.(RI)