JAKARTA – PT PLN (Persero) akan menambah kapasitas trafo dengan membangun Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) baru di lima lokasi dengan Interbus Transformer (IBT) 500 kV ke 150 kV yang berkapasitas minimal 500 MVA, dan direncanakan akan beroperasi pada 2018 – 2019.

“Agar kelistrikan Jakarta dan sekitarnya tetap berjalan dengan baik, maka dibutuhkan penambahan kapasitas trafo, atau penambahan jalur transmisi dan gardu induk baru agar pembagian energi dapat dipisahkan sesuai kebutuhan area dan wilayah. Karena itu sangatlah mendesak adanya penambahan kapasitas dan GITET baru, serta menambah dan mengganti jaringan baru,” ujar Sofyan Basir, Direktur Utama PLN.

Saat ini pelayanan energi listrik Jakarta dipikul oleh 11 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET), dengan tegangan 500 kilo Volt (kV) dan kapasitas trafo interbus 500 Mega Volt Ampere (MVA).Dengan beban yang sangat tinggi, trafo IBT di antara GITET harus menanggung beban harian diatas 80 % dari kapasitas normal, bahkan ada yang lebih dari 90%.

Selain menambah GITET baru, PLN juga akan membangun jaringan transmisi dan underground cable yang baru, termasuk penggantian konduktor dengan teknologi baru yang dapat meningkatkan kemampuan hantar arus daya listrik melalui program up-rating. Dengan aliran jaringan SUTET 500 kV mulai dari GITET Kembangan ke GITET Duri Kosambi, dilanjutkan ke PLTGU Muara tawar yang panjangnya sekitar  48,8 km atau sekitar 169 tapak tower.

Dari total 169 tapak tower yang akan dibangun terdapat 108 tower lama akan di up-rating menjadi tower 500 kV yang dikombinasikan dengan konduktor tegangan 150 kV dalam satu tower, tapak tower lama sudah menjadi milik PLN sehingga tidak membutuhkan pembebasan tanah.Tower 150 kV lama dengan tinggi 35 meter diatas permukaan tanah akan diganti dengan tower baru dengan tegangan 500kv , atau kombinasi tower 150 kV dengan 500 kv dengan ketinggian 70 meter diatas permukaan tanah.

Sementara itu  untuk pembangunan sekitar 61 tapak tower yang baru, dibutuhkan lokasi baru. Dimana jaringan transmisi ini akan melalui kawasan perumahan penduduk , industri dan kawasan lain sepanjang  jalur GITET Kembangan-Duri Kosambi-Muara Karang-Priok hingga Muara Tawar.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan listrik bagi masyarakat, PLN dan Pemerintah DKI Jakarta menandatangani nota kesepakatan kerja sama penyediaan infrastruktur kelistrikan, Selasa (15/3)

Saat ini dalam kurva beban harian setidaknya dibutuhkan kurang lebih 6.500 Mega Watt (MW) pada malam hari dan sekitar 7.300 MW pada siang hari.

“Kami optimis kerja sama yang dibangun ini adalah respon kedua belah pihak demi meningkatkan infrastruktur kelistrikan di ibu kota, terlebih kebutuhan listrik Jakarta saat ini sangat tinggi, sehingga membutuhkan sistem kelistrikan yang handal,” ungkap Sofyan.

Sofyan menambahkan untuk keberhasilan program penambahan jaringan listrik ini dibutuhkan 58 gardu induk baru, dimana 48 diantaranya akan dibangun pada lahan yang sudah dimiliki oleh PLN sementara 10 lainnya adalah dengan membuka lahan baru.“Kami menyadari bantuan perizinan yang cepat dan dukungan terkait masalah sosial yang akan kami hadapi sangat membutuhkan campur tangan pemerintah daerah,” kata Sofyan.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga menyambut baik kerja sama antara kedua belah pihak dan berharap kerja sama ini juga akan membuat Jakarta semakin terang benderang. Dalam kesempatan ini Ahok juga menyampaikan rasa terimakasihnya karena tahun ini semua pompa berfungsi dengan baik.

“Kami ucapkan terima kasih untuk PLN, karena tahun ini pompa aman dan tidak ada yang mati, dan kami berharap lampu jalan nantinya bisa diganti dengan lampu LED yang menggunakan smart light sehingga semuanya terang,” tandas Basuki.(RA)