JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten distribusi BBM dan bahan kimia serta jasa logistik, membukukan laba bersih Rp1,03 triliun pada tahun lalu, naik 28% dibanding realisasi 2014 sebesar Rp 810 miliar. Peningkatan laba bersih ditopang manajemen keuangan yang efektif dengan arus kas yang kuat dan pinjaman yang rendah.

Haryanto Adikoesoema, Prrsiden Direktrur AKR, mengatakan strategi perseroan untuk memaksimalkan laba bersih dengan mengelola margin melalui kontrol biaya yang kuat sehingga dapat mencapai target penerimaan. Upaya mengontrol biaya terlihat dari beban pokok pendapatan yang berhasil ditekan dan turun dari Rp20,73 triliun pada 2014 menjadi Rp17,54 triliun pada 2015. Seiring dengan itu, perseroan mencatat kenaikan laba kotor dari Rp1,73 triliun menjadi Rp2,21 triliun pada tahun lalu.

“Pemanfaatan jaringan infrastruktur dan permodalan yang dilakukan mempresentasikan peluang ditengah kondisi penurunan harga minyak, kami juga akan melanjutkan ekspansi jaringan distribusi minyak dan bahan mentah lainnya,” kata Haryanto, Senin.

Haryanto mengatakan salah satu dari strategi kunci perseroan tahun ini adalah memulai memperkenalkan produk RON92 yang akan distribusikan melalui jaringan yang ada saat ini maupun outlet ritel AKR yang baru.

Pada tahun lalu AKR mencetak pendapatan Rp19,76 triliun, turun 12% dibanding pencapaian 2014 sebesar Rp22,46 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan berasal dari sermon distribusi BBM sebesar Rp14,6 triliun atau 74% dari total pendapatan. Namun penurunan harga minyak menyebabkan pendapatan dari distribusi AKR turun dibanding 2014 yang mencapai Rp17,71 triliun. Peningkatan volume penjualan BBM tidak cukup mengkompensasi penurunan harga. AKR melaporkan pertumbuhan signifikan volume penjualan BBM nonsubsidi dari sektor pertambangan batu bara, pembangkit listrik, perikanan dan industri.

Sementara itu, pendapatan AKR dari distribusi bahan kimia naik 7% dari Rp3,2 triliun pada 2014 menjadi Rp3,43 triliun pada tahun lalu atau 17% dari total pendapatan. Selain itu, perseroan juga mencatat kenaikan pendapatan dari jasa logistik sebesar 22% menjadi Rp785,3 miliar.

AKR juga mencatat pendapatan Rp775 miliar dari segmen usaha manufaktur dan lainnya. Serta segmen kawasan industri melalui anak usahanya, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera yang mencatat penjualan Rp129 miliar.(AT)