BANDUNG –  PT Pertamina (Persero) berkomitmen membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1.000 megawatt (MW) untuk mendukung Program Indonesia Terang. PLTS berkapasitas 50 MW di antaranya akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam waktu dekat Pertamina akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk membangun PLTS tersebut.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina, mengatakan saat ini Pertamina diidentikan dengan perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi dan untuk jangka panjang tidak akan bisa dipertahankan. Masa depan energi bukanlah minyak dan gas bumi melainkan energi baru terbarukan, karena itu Pertamina akan serius mengembangkan energi baru terbarukan.

“Pertamina siap untuk mengembangkan program 1.000 MW berbasis energi baru terbarukan dalam lima tahun ke depan dan ini diperkirakan total KPS-nya sekitar US$ 2 miliar,” tambah Dwi.

Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan komitmen Pertamina ini akan sangat membantu untuk memperkuat usaha-usaha untuk membangun energi baru terbarukan di wilayah-wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur yang masih banyak belum terlistriki dan terisolir.

“Kerja sama Pertamina dan PLN merupakan suatu terobosan besar karena 50 MW adalah cukup besar sekali dan lahannya sudah disiapkan. Pertamina siap investasi dan PLN membeli. Apabila nanti ada gap, pemerintah akan turun tangan meyakinkan program ini berjalan,” tegas Sudirman.(AT)