JAKARTA – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), anak usaha Banpu Plc, perusahaan asal Thailand, membukukan laba bersih US$63,1 juta pada tahun lalu, anjlok 68,5% dibanding raihan laba bersih 2014 yang mencapai US$200,9 juta. Selain karena penurunan pendapatan, anjloknya laba bersih perseroan disebabkan kerugian nilai tukar dan lainnya serta kerugian transaksi derivative yang telah direalisasikan.

Laporan keuangan Indo Tambangraya yang dirilis Jumat, menyebutkan perseroan membukukan kerugian nilai tukar dan lain-lainnya sebesar US$34,4 juta dibanding 2014 yang mencatat keuntungan hingga US$16,6 juta. Pada pos instrumen derivatif kerugian tercatat US$23 juta pada tahun lalu dibanding 2014 yang membukukan keuntungan US$4,07 juta.

Sepanjang tahun lalu Indo Tambangraya membukukan pendapatan US$1,58 miliar, turun 18,2% dibanding raihan 2014 sebesar US$1,94 miliar. Pendapatan perseroan berasal dari penjualan batu bara kepada pihak ketiga US$1,41 miliar dan pihak berelasi US$164,9 juta. Serta pendapatan dari jasa kepada pihak ketiga US$14,2 juta.

 

Produksi batu bara Indo Tambangraya berasal dari tiga anak usahanya, yakni PT Bharinto Ekatama, PT Trubaindo Coal Mining dan PT Indominco Mandiri. Produksi batu bara perseroan merupakan kontributor terbesar bagi induk usahanya, Banpu yang juga memiliki tambang batu bara di Australia.(AT)