JAKARTA – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), emiten pertambangan emas, mendapat fasilitas kredit sindikasi US$208,5 juta dari tiga bank nasional, Indonesia Eximbank, PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).

William Surnata, Direktur J Resources, mengatakan dengan fasilitas kredit sindikasi yang diperoleh, perseroan dapat mengembangkan empat aset tambang yang selama ini belum dibiayai fasilitas kredit yang diperoleh pada 2013. Keempat tambang tersebut adalah Bulangidun, Bolangitang, Pani dan Doup.

“Perseroan berharap salah satu di antara empat aset tambang tersebut dapat berproduksi pada 2017,” ujar William, Jumat.

Perjanjian fasilitas sindikasi telah ditandatangani pada 17 Februari 2016 antara anak usaha J Resources, yakni PT J Resources Nusantara, PT J Resources Bolaang Mongondow, PT Sago Prima Pratama, PT Gorontalo Sejahtera Mining, PT Arafura Surya Alam, J Resources Netherland BV, J Resources Gold (UK) Ltd dan Specific Resources Sdn Bhd dengan empat bank pemberi pinjaman.

J Resources sebelumnya meraih fasilitas serupa pada 2013 dengan nilai US$275 juta. Perseroan menyebutkan jumlah sisa utang dari fasilitas yang diperoleh pada 2013 tersebut saat ini sebesar US$160 juta.

Sedangkan empat tambang lainnya masih belum berproduksi, yakni William mengatakan pada tahun-tahun ke depan perseroan akan mengembangkan satu per satu lokasi tambang. Pada 2017, tambang Pani ditargetkan mulai berproduksi.

Edi Permadi, Direktur J Resources, sebelumnya mengatakan produksi perseroan hingga akhir tahun diproyeksi mencapai 237.500 ounce dari empat tambang yang telah berproduksi yakni Penjom, Seruyung, North Lanut dan Bakan.

Sementara itu, total cadangan emas sebesar 1,8 juta ounce. Dengan cadangan sebesar itu, perseroan memperkirakan produksi emas bisa bertahap hingga lima tahun ke depan.

“Tapi kita kan masih punya empat lokasi tambang yang belum di bor, jadi pada masa-masa tersebut kami akan pakai untuk pengelolaan lokasi lain. Perseroan akan melakukan semua secara bertahap,” tandas Edi.(AT)