JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), badan usaha milik negara di sektor pertambangan, terus memperluas jaringan butik emas logam mulia untuk meningkatkan volume penjualan emas.

“Pembukaan butik emas merupakan salah satu strategi Antam meningkatkan volume penjualan emas dan kinerja yang mendukung komoditas nikel dan bauksit,” ujar Agus Zamzam Jamaluddin, Direktur Operasi Antam.

Antam, Selasa (16/2) mengumumkan pembukaan butik emas logam mulia ke-13 di Yogyakarta. Perseroan sebelumnya telah memiliki butik logam mulia di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Palembang, Semarang, Balikpapan, Banjarmasin, Medan dan Bali.

Pada tahun lalu, Antam membukukan volume penjualan emas 14.179 kilogram, naik 42% dibanding realisasi penjualan 2014. Seiring peningkatan volume penjualan, pendapatan Antam dari komoditas emas juga naik 49% menjadi Rp 7,31 triliun. Penjualan emas ditopang produksi tambang sendiri di Pongkor dan Cibaliung. Serta pembelian dari pihak ketiga.

Selain dari emas, pendapatan Antam berasal dari penjualan feronikel yang pada 2015 mencapai Rp2,74 triliun atau 26% dari total pendapatan Antam. Volume penjualan feronikel perseroan tercatat 18.643 ton nikel dalam feronikel (TNi). Antam juga memperoleh pendapatan dari penjualan batu bara melalui anak usahanya, PT Indonesia Coal Resources dan penjualan bauksit ke PT Indonesia Chemical Alumina (ICA). ICA merupakan entitas ventura Antam dengan Showa Denko KK, Jepang yang mengoperasikan pabrik Chemical Alumina Grade di Tayan, Kalimantan Barat. Total pendapatan Antam pada tahun lalu mencapai Rp 10,55 triliun.(AT)