NEW YORK – Laporan kenaikan produksi minyak dari Organisasi Negara-Negara Produsen Minyak (OPEC) sepanjang Januari 2016 hingga persediaan minyak Amerika Serikat yang tinggi memicu penurunan harga minyak dalam lima hari terakhir. Pada Rabu (Kamis pagi WIB) harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan AS, untuk pengiriman Maret, turun 49 sen menjadi US$27,45 per barel di New York Mercantile Exchange, seperti dikutip AFP.

Sedangkan minyak mentah Brent North Sea, patokan Eropa, untuk pengiriman April naik 52 sen menjadi US$30,84 per barel di perdagangan London.

Harga minyak sempat menguat setelah laporan Departemen Energi AS menunjukkan persediaan minyak AS turun sekitar 800 ribu barel untuk pekan yang berakhir 5 Februari.Namun harga segera turun kembali karena para pedagang mengambil catatan persediaan yang lebih tinggi pada bensin, kenaikan stok di pusat perdagangan utama di Cushing, Oklahoma dan berkurangnya penurunan dalam produksi minyak.

Laporan OPEC yang menunjukkan kenaikan produksi sekitar 130 ribu barel per hari pada Januari ikut memberikan sentimen negatif. Laporan OPEC, yang diikuti prospek “bearish” yang dirilis Selasa oleh Badan Energi Internasional telah membawa tema ketidakseimbangan pasar yang sedang berlangsung dan meredam segala upaya perbaikan harga.

“Berdasarkan produksi OPEC saat ini, pasar kelebihan pasokan sebesar 1,84 juta barel per hari pada kuartal ini,” kata Matt Smith dari ClipperData.(AT/ANT)