JAKARTA –  Rencana PT Pertamina (Persero), melalui Pertamina Foundation, yang akan membuka program pendidikan sarjana pada tahun ajaran 2016/2017 dinilai positif dan stategis bagi Pertamina ke depan. Kehadiran universitas tersebut akan semakin memperkuat Pertamina di tengah percaturan industri minyak dan gas bumi dunia serta memosisikan perusahaan secara baik dan konkret di tengah masyarakat.

“Keberadaan Universitas Pertamina memiliki dampak, yaitu Pertamina bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan world class energy company akan semakin nyata,” ujar Ali Ahmudi, pengamat pendidikan dan peneliti bidang ketahanan energi dari Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (10/2).

Menurut Ali, pendirian Universitas Pertamina oleh Pertamina Foundation adalah langkah strategis Pertamina dalam investasi  sumber daya manusia dalam jangka panjang. Kendati agak terlambat dibandingkan Universiti Teknologi Petronas, yang berdiri pada 1997, pendirian Universitas Pertamina sangat positif, strategis, dan layak diapresiasi sebagai upaya Pertamina dalam membangun visi sebagai perusahaan kelas dunia.

“Industri migas (oil & gas industry) baik di level up-stream, mid-stream dan down-stream merupakan industri padat tenologi yang membutuhkan inovasi tinggi dan SDM dengan kualifikasi high level,” ujar  kandidat doktor di bidang ketahanan energi dari UI itu.

Menurut Ali, persaingan antarindustri migas sangat ketat dalam segala sektor: riset, SDM, marketing, inovasil, dan lain-lain. Perusahaan yang kuat dengan research and development (R&D) dan SDM dinilai akan lebih mudah memenangi kompetisi. Karena itu, tidak heran kalau SDM berkualitas di sektor migas menjadi rebutan.

Di Indonesia dengan ribuan perguruan tinggi, menurut Ali, tidak banyak kampus yang membuka program studi terkait langsung dengan industri migas. Dampaknya  pasokan SDM terbatas sedangkan permintaan sangat besar baik dari national oil company (NOC) maupun international oil company (IOC). Hal ini berdampak pada NOC hanya bisa merekrut SDM second level yang kualitasnya harus ditingkatkan terus-menerus dan sulit untuk di-challenge lebih jauh.

“Kehadiran Universitas Pertamina sangat baik dan strategis untuk Pertamina ke depan. Sebagai special university tentunya program studi dan kurikulumnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan Pertamina,” katanya.

Pertamina Foundation, Kamis besok (11/2) dijadwalkan meresmikan pendirian Universitas Pertamina. Peresmian akan dilakukan oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. Ditunjuk sebagai rektor pertama Universitas Pertamina adalah Prof Ir Akhmaloka PhD, mantan rektor Institut Teknologi Bandung (2010-2014).

Umar Fahmi, Direktur Eksekutif Universitas Pertamina, mengatakan Universitas Pertamina menempati lahan seluas 6,5 hektare di kawasan Simpruk Jakarta, Universitas Pertamina akan menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2006/2017 Juli mendatang. Ada 15 program studi dan enam fakultas yang disediakan pihak universitas bagi mahasiswa baru program sarjana antara lain program  studi terkait keteknikan dan program  sosial seperti ekonomi, manajemen, komunikasi, dan hubungan internasional.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan Universitas Pertamina merupakan perwujudan komitmen Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata pada masyarakat, bangsa, negara, dan peradaban melalui penyelenggaraan kegiatan pendidikan tinggi. Universitas Pertamina yang dalam pengelolaannya berada di bawah Pertamina Foundation diharapkan dapat menjadi special purpose vehicle dalam proses membentuk sumber daya insani yang mumpuni untuk membangun bangsa dan negara.(DR/EA)