NEW YORK – Kegagalan pembicaraan pengurangan produksi minyak antara Arab Saudi dan Venezuela membuag harga minyak mentah merosot lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), di bawah tingkat US$30 per barel. Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret merosot US$1,20 (3,9%) menjadi US$29,69 per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, patokan Eropa, turun US$1,18 (3,5 persen) menjadi US$32,88 per barel dibanding penutupan Jumat.Pertemuan antara menteri perminyakan Venezuela dan Saudi tampak mengalami kegagalan, karena Arab Saudi terus menunjukkan keengganan untuk mendukung pertemuan darurat OPEC tentang harga rendah.

“Ini menentukan standar keberhasilan pada sekitar tingkat terendah yang ada, dalam pandangan kami, dan meninggalkan pasar menghadapi kelebihan pasokan fisik yang sedang berlangsung,” kata Tim Evans dari Citi Futures.

OPEC, kartel 13 negara penghasil minyak di mana Arab Saudi merupakan produsen terbesar, telah menolak untuk memangkas produksi, karena berupaya mempertahankan pangsa pasar dalam menghadapi persaingan dari minyak serpih AS. Pada akhir Januari, spekulasi bahwa Rusia dan OPEC bisa bertemu untuk membahas pengurangan produksi memberikan dukungan singkat terhadap harga minyak.

James William dari WTRG Economics, mengatakan sejauh pertemuan-pertemuan terkait pengurangan produksi tidak membuahkan hasil.

“Ini mungkin akan berjalan hingga pertengahan tahun sampai kita melihat sesuatu yang tampak seperti pasar bullish.”James Hughes, analis di GKFX. Dia mencatat pasar berada dalam “mempertahankan pola” menunggu berita sisi pasokan.Hughes mencatat level US$30 per barel akan menjadi tingkat penting untuk beberapa bulan ke depan, jika jatuh terus di bawah tingkat itu akan terpenuhi oleh pembelian berat.”Kekhawatirannya adalah bahwa investor hanya mengambil napas mereka sampai pergerakan lebih lanjut terus menurun,” tandasnya.(AT/ANT)