JAKARTA – Pemerintah akan membangun 25 depo Bahan Bakar Minyak (BBM) secara bertahap di Indonesia Timur. Selain untuk meningkatkan ketahanan energi, pembangunan depo BBM juga diharapkan dapat menurunkan harga BBM yang saat ini dapat mencapai Rp 15 ribu-30 ribu per liter. Padahal harga BBM yang ditetapkan pemerintah saat ini sebesar Rp 7.900 per liter untuk pertalite, premium Rp 7.050 per liter dan pertamax Rp 8.500 per liter.

“Kita akan terua membangun storage-storage di daerah yang sulit dijangkau di Timur (Indonesia),” ujar Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut dia, kawasan Indonesia bagian Timur menjadi prioritas yang perlu mendapat dukungan pemerintah karena selama ini banyak mengalami ketertinggalan sarana infrastruktur. Keterbatasan ini, telah menyebabkan harga BBM di kawasan tersebut menjadi mahal dibandingkan harga di daerah lainnya.

“Walaupun kecil, tapi (depo) kita bangun di berbagai titik agar ada stok sehingga harga lebih normal. Di Papua, harga BBM mencapai Rp 30 ribu per liter,” ungkap Sudirman.

IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, menambahkan dengan pembangunan depo-depo ini, diharapkan seluruh pulau di kawasan Indonesia bagian Timur dapat memiliki depo penyimpanan. Sehingga jika terjadi gelombang laut yang tinggi, depo dapat menyimpan BBM selama 2 hingga 3 bulan.(AT)