JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dinilai masih bisa mensubsidi pengunaan biodiesel selama selisih harga minyak mentah dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tidak terlampau.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengatakan berdasarkan perhitungan BPDPKS masih bisa menanggung subsidi biodiesel hingga Rp 11,9 triliun. Saat ini juga terdapat dana sekitar Rp 5 triliun di BPDPKS yang belum terpakai.

Hitungan ini dengan asumsi harga minyak mentah US$ 50 per barel, CPO US$ 600 per ton, kurs Rp 13.400, ongkos angkut Rp 320, volume biodiesel 3,2 juta kiloliter (KL), dan proyeksi pendapatan Rp 9,5 triliun.“Sehingga pada kondisi harga minyak mentah dan CPO saat ini, BPDPKS masih bisa menutup subsidi biodiesel,” kata dia.

Namun, lanjut Rida, kondisi akan berat justru terjadi ketika harga minyak turun hingga di level US$ 30 per barel atau di bawahnya, sementara harga CPO melonjak tinggi. Pasalnya pada kondisi tersebut, beban subsidi yang harus ditanggung BPDPKS bakal sangat besar.

“Yang berat kalau misalnya harga minyak US$ 30 per barel dan harga CPO US$ 600 per ton, karena butuh subsidi Rp 16,4 triliun,” ungkap dia.

Dengan asumsi yang sama, namun harga minyak US$ 30 per barel dan harga CPO US$ 700 per ton, dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 21,6 triliun.Jika hal itu terjadi, subsidi BPDPKS yang dikumpulkan dari pungutan CPO Supporting Fund tidak lagi cukup.

Untuk menutup kekurangan, negara bisa saja harus menombok subsidi dari anggaran yang dimiliki. Opsi lainnya, sebagai produsen CPO terbesar, Indonesia bisa mengontrol harga CPO agar tidak melonjak tinggi.

“Kami sedang susun kebijakan untuk antisipasi itu. Kita tidak bisa membiarkan pasar bergerak liar. Yang pasti untuk harga CPO, kita bisa ikut berperan (menentukan),” jelas Rida.

Opsi terakhir, lanjut dia, BPDPKS bisa mengambil dana tak terpakai yang sedianya untuk replanting, pengembangan sumber daya manusia, dan lainnya. Sehingga, bisa jadi dana CPO Supporting Fund digunakan seluruhnya untuk subsidi biodiesel.“Kan untuk program lain, dananya tidak harus dikucurkan secara langsung bersamaan,” tandas Rida.(AT)