JAKARTA – Presiden Joko Widodo meresmikan Independent Power Producer Pembangkit Listrik Tenaga Surya (IPP PLTS) 5MWp, di Desa Oelpuah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Mijggu.

PLTS berkapasitas 5MWp ini dibangun oleh PT LEN Industri (Persero) yang bertindak sebagai IPP. Dalam sambutannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyampaikan bahwa ini merupakan PLTS terbesar yang pernah dibangun di Indonesia.

Menteri ESDM juga menyampaikan, meski hanya 5MWp, bagi Kupang ini merupakan tambahan yang cukup signifikan, mengingat daya efektif listrik di Kupang adalah 68MW, yang sebenarnya sudah memasuki situasi krisis karena reserve margin-nya sangat minimal. Disamping itu, saat ini juga masih terdapat antrian yang pemasangan listrik hingga 64MW.

“Kawasan industri terpadu Kupang juga sebenarnya sudah siap. Hanya saja terkendala pasokan listrik,” ujarnya. “Untuk itu, PLN dan Pemerintah Daerah Kupang berencana untuk mengembangkan PLTS seluas 7 hektare ini.”

PLTS dengan total investasi US$11,2 juta ini diharapkan juga dapat menjadi milestone bagi pembangunan energi baru dan terbarukan yang merupakan komitmen pemerintah.

20151228plts

Sistem PLTS Grid-Connected yang digunakan pada PLTS ini memungkinkan pembangkit tenaga surya ini bekerja secara paralel dan terhubung langsung dengan jaringan listrik utama sehingga tidak menggunakan sistem baterai karena listrik yang dihasilkan langsung dialirkan ke jaringan listrik eksisting pada siang hari.

Sistem ini terdiri dari rangkaian panel modul surya, sistem inverter, sistem proteksi elektrik, dan perangkat interkoneksi jaringan. Sistem PLTS Grid-Connected ini sudah dibangun di dua lokasi yaitu Bangli dan Karangasem, Bali dengan total daya masing-masing sebesar 1 MWp.

Dalam dua minggu ini telah dilakukan uji coba IPP PLTS Oelpuah, dan berhasil memasok listrik yang sebesar 4MWp. Di musim hujan seperti sekarang ini, PLTS ini tetap mampu menyalurkan listrik sebesar 27% dari kapasitas normal.

PLTS Kupang ini mulai dibangun pada Januari 2015. Secara kontrak seharusnya baru selesai pada Juni 2016. Dengan demikian, pembangunan ini selesai 6 bulan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.(LH)