JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan pengeboran 57 sumur eksplorasi pada 2019 naik lebih dari dua kali lipat dibanding realisasi tahun lalu sebanyak 21 sumur.

“Kegiatan survei seismik 2D ditargetkan seluas 4.328 km, dan survei seismik 3D seluas 4.693 km2,” kata Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas dalam paparannya di Komisi VII DPR, Kamis (10/1).

Kegiatan survei seismik tahun lalu sangat minim. Untuk seismik 2D hanya 387 km, bahkan tidak ada kegiatan sama sekali untuk kegiatan survei seismik 3D. Padahal SKK Migas mematok kegiatan survei 2D seluas 3.150 km, sementara untuk survei 3D seluas 3.011 km2.

Kegiatan eksploitasi untuk tahun ini juga ditargetkan meningkat dibanding 2018.

Untuk pengerjaan ulang sumur atau work over dilakukan di 969 sumur, meningkat dibanding realisasi tahun lalu sebanyak 628 sumur.

Namun kegiatan well service 2019 turun menjadi sekitar 25.296 kegiatan, dibanding tahun lalu sebanyak 76.485 kegiatan.

Lalu untuk kegiatan pengeboran sumur pengembangan ditargetkan sebanyak 345 pengeboran dan realisasi tahun lalu sebanyak 278 sumur. “Serta pengerjaan wildcat sebanyak 40 sumur,” kata Dwi.

Untuk kegiatan seismik eksploitasi 2D ditargetkan seluas 3.814 km sementara tahun lalu hanya 681 km lalu seismik 3D seluas 1.747 km2, sementara realisasi tahun lalu 4.003 km2.(RI)