JAKARTA – Pencapaian target energi baru terbarukan (EBT) 2017 dalam bauran energi dinilai masih lebih rendah dari target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Syamsir Abduh, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), menyampaikan hingga Oktober 2016, capaian baru 8,8 gigawatt (GW) dan estimasi capaian 2017 adalah 9,1 GW, yang seharusnya 10,6 GW (11%) berdasarkan target RUEN.

“Rekomendasi DEN adalah, pertama mempercepat proses penetapan rancangan PP (Peraturan Pemerintah) tentang EBT. Kedua, perlu Peraturan Presiden (Perpres) yang menetapkan badan usaha penyelenggara kelistrikan untuk membeli listrik dari EBT,” ungkap Syamsir kepada Dunia Energi, Selasa(22/11).

Kapasitas pembangkit Pertamina Geothermal Energy akan mengalahkan Chevron Indonesia pada 2017

Rekomendasi selanjutnya, kata Syamsir, adalah melaksanakan secara konsisten Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 12 Tahub 2015 tentang perubahan ketiga atas Permen ESDM tahun 2008 tentang penyediaan, pemanfaatan tata niaga Bahan Bakar Nabati (BBN).

Keempat, melaksanakan peta jalan dan menerapkan kebijakan penggunaan BBN secara konsisten. Kelima, memperioritaskan anggaran pemerintah untuk kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) teknologi EBT secara komersial.

“Keenam, mempersiapkan lahan seluas 4 juta hektar secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan bahan baku BBN untuk menghasilkan 15,6 juta kilo liter biofuel,” tandas Syamsir.(RA)